Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Emaskulasi

Penjelasan Emakulasi
Emaskulasi (emasculation)-Perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga lain.

Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil. Cara emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya. Beberapa metode emaskulasi yang umum digunakan adalah:




Metode Kliping atau Pinset

Pada umumnya kuncup bunga dibuka dengan pinset atau dipotong dengan gunting, kemudian anter atau stamen dibuang dengan pinset. Cara ini mudah dilakukan pada tanaman yang bunganya relatif besar, misalnya cabai, kedelai, tomat dan tembakau. Cara emaskulasi ini praktis, murah dan mudah dilakukan, namun kemungkinan rusaknya putik dan pecahnya anther sangat besar, sehingga terjadinya penyerbukan sendiri sangat besar.
Adapun cara melakukan emaskulasi menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
  • Setelah dipilih bunga yang akan digunakan sebagai betina, bagian ujung kuncup bunga dipotong dengan pisau silet atau gunting, sehingga kepala putiknya kelihatan jelas dari atas. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai putiknya turut terpotong atau rusak.
  • Mahkota dari kuncup bunga dibuka perlahan-lahan satu per satu dengan menggunakan pinset sampai semua benang sari terlihat jelas dari luar. Bila perlu semua mahkota dibuang.
  • Benang sari dapat dibuang satu per satu sampai habis dengan sebuah pinset.
  • Baik pinset, maupun gunting kecil dan alat lain yang dipakai untuk emaskulasi bunga harus steril. Setiap kali hendak di pakai, alat tersebut perlu dicelupkan ke dalam spiritus atau alkohol 75-85% dan kemudian dilap sampai kering dan bersih.
  • Setelah melakukan emaskulasi, pada tangkai bunga segera digantungkan sebuah label yang telah diberi nomor.


Metode Pompa Hisap (Sucking Method)

Teknik ini mudah dilakukan pada padi. Pada tahap awal metode ini relatif mahal, karena diperlukan biaya untuk pengadaan alat. Keuntungan menggunakan metode ono adalah kemungkinan rusaknya kepala putik (stigma) dan pecahnya anther dan penyerbukan sendiri sangat kecil. Teknik pengerjaannya adalah ujung bunga dibuka dengan gunting, kemudian anter dihisap keluar dengan alat pompa hisap.




Metode Pencelupan dengan Air Panas, Air Dingin atau Alkohol

Untuk tanaman yang bunganya kecil-kecil, seperti sorghum, rumput-rumputan dan pakan, pembuangan stamen dengan menggunakan pinset atau gunting sangat sulit. Cara emaskulasi untuk jenis bunga ini adalah dengan mencelupkan bunga ke dalam air hangat yang mempunyai temperatur tertentu, biasanya antara 43-53 0C selama 1-10 menit. Cara ini mahal dan tidak praktis. Hal yang sama bisa dilakukan pada air dingin atau alkohol.




Metode Kimia

Beberapa bahan kimia dapat mendorong terbentuknya mandul jantan (male sterile) pada tanaman. Bahan kimia tersebut diantaranya adalah GA3, sodium dichloroasetat, ethrel, GA4/7, 2,4 D, NAA. Caranya bahan tersebut disemprotkan pada bunga yang sedang kuncup dengan konsentrasi tertentu.




Metode Jantan Mandul

Pada beberapa tanaman menyerbuk sendiri seperti barley, sorghum, atau padi pelaksanaan emaskulasinya sukar, maka bisa memanfaatkan tanaman mandul jantan yaitu yang anternya steril dan tidak menghasilkan polen yang viabel. Sifat mandul jantan ini bisa dikendalikan secara genetik maupun sitoplasmik.






Kegiatan-kegiatan dalam Penyerbukan Silang Buatan

Kegiatan-kegiatan dalam penyerbukan silang buatan meliputi persiapan, kastrasi, pengumpulan serbuk sari, dan penyerbukan/persilangan.


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan penyerbukan silang adalah:


Penyediaan Induk

Sejumlah tanaman yang akan digunakan sebagai induk jantan dan induk betina yang telah diketahui sifat dan keunggulannya harus dijaga agar tetap sehat dan dapat menghasilkan bunga pada saat yang tepat secara optimal. Makin banyak jumlah jenis yang dapat disediakan, maka besar kemungkinannya akan terdapat tanaman-tanaman yang berbunga pada waktu yang sama sehingga penyerbukan silang dapat dilakukan tepat pada waktunya.




Pengamanan Induk

Untuk meningkatkan keamanan tanaman terhadap gangguan dari luar serta untuk memudahkan pemeliharaannya, maka tanaman–tanaman induk tersebut dilindungi dengan pagar. Bila jenis-jenis yang akan disilangkan termasuk golongan tanaman keras berumur panjang dan membentuk bunga yang letaknya sangat tinggi, maka perlu dibuatkan tangga agar dapat dilakukan penyerbukan.




Pemeriksaan dan pemilihan bunga

Beberapa hari sebelum bunga mekar sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada kuncup-kuncup bunga. Semua kuncup bunga dari induk betina yang sudah dewasa, segar, tidak rusak, dan belum mengalami persarian dapat dipilih untuk penyerbukan silang. Kuncup bunga hendaknya dipilih dari kuncup bunga yang terletak diujung cabang/ranting yang banyak memperoleh sinar matahari.Kuncup bunga yang telah terpilih segera dibungkus dengan kantong agar tidak memperoleh gangguan dari luar, sedangkan kuncup-kuncup bunga yang tidak terpilih harus segera dibuang.

Kriteria kantong yang digunakan untuk membungkus bunga adalah:
  • Kuat dan tahan air hujan
  • Tidak mengganggu pernafasan bunga
  • Bila kena air cepat kering
  • Ukuran kantong sesuai dengan besar bunga


Kastrasi

Kastrasi atau emaskulasi adalah membuang semua benang sari yang masih muda (belum matang) dari kuncup bunga induk betina dengan tujuan agar bunga tersebut tidak melakukan penyerbukan sendiri.
Kastrasi dilakukan pada kuncup bunga yang telah dewasa, tetapi benang sarinya masih muda yaitu belum dapat mengeluarkan serbuk sari dan ruang sarinya masih menutup rapat.

Cara melakukan kastrasi adalah sebagai berikut:
  • Kantong pembungkus bunga dibuka secara hati-hati.
  • Bagian ujung kuncup bunga dipotong dengan gunting hingga kepala putik jelas kelihatan dari atas. Hati-hati jangan sampai kepala putik ikut terpotong.
  • Mahkota bunga dibuka satu persatu, menggunakan pinset hingga bena gsari kelihatan.
  • Benang sari dicabut satu persatu menggunakan pinset sampai habis, bila perlu mahkota dibuang.
  • Kepala putik diperiksa menggunakan loupe, apakah masih segar dan belum terkontaminasi.
  • Bunga yang telah dikastrasi dibungkus kembali.
  • Tangkai bunga diberi label yang ditulisi nomor dan tanggal.


Pengumpulan serbuk sari

Pengumpulan benang sari dari pohon induk jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum bunga mekar. Bila letak induk betina jauh dari pohon induk jantan maka pengangkutan bunga dari induk jantan ke induk betina akan memakan waktu yang cukup lama. Agar bunga tidak cepat layu maka pengambilan bunga dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari setelah matahari terbenam. Untuk memperpanjang daya simpan bunga dapat juga cabang dan ranting dimana bunga tersebut berada ikut dipotong dan ujung potongan dimasukkan dalam botol berisi air.



Penyerbukan

Berikut ini adalah beberapa petunjuk cara melakukan penyerbukan:
  • Pada bunga yang berkelamin dua penyerbukan silang hanya dilakukan pada bunga yang sudah dikastrasi.
  • Pada tanaman yang hanya menghasilkan bunga-bunga betina, maka putik dapat langsung diserbuki pada saat bunga mulai mekar.
  • Saat yang baik untuk melakukan penyerbukan silang adalah apabila tanaman sedang berbunga lebat.
  • Suhu udara terbaik untuk melakukan penyerbukan pada umumnya antara 20 – 25 0C.
  • Beberapa jam sebelum dilakukan penyerbukan dilakukan, serbuk sari dari induk jantan harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
  • Penyerbukan dapat dilakukan dengan baik pada saat kepala putik mulai mengeluarkan lendir, warnanya tampak putih bersih, mengkilap dan segar.
  • Pada setiap tangkai bunga yang telah diserbuki, segera diberi label yang diberi nomor kode persilangan.